Media sosial saat ini sebagai platform pilihan berinteraksi yang efektif warga masyarakat untuk mempublikasikan berbagai inovasi, aktivitas, tulisan dan macam kegiatan lainnya.
Sebagai pejabat publik, H.Aep Syaepuloh memanfaatkan ruang sosial media untuk menyapa warga dan menggambarkan aktivitas beliau sehari-hari dalam menjalankan tugas sebagai Bupati Karawang.
Melalui media sosial instagram, masyarakat Karawang dengan mudah berinteraksi dan melihat aktivitas Bupati setiap hari.
Berbagai postingan Instagram setiap kegiatan Bupati, banyak warga Karawang (netizen) menilai positif dalam bentuk dukungan, harapan besar, pujian dan respek. Pada saat yang sama ada juga netizen yang bernada minor, menghasut dan bahkan menghujat.
Berikut petikan wawancara wartawan kami dengan Drs. Jaa Maliki M.H, Wakil Ketua Badan Pengelola Islamic Center dan A'wan PCNU Kabupaten Karawang di kantornya. Kamis (12/06/2025).
Bagaimana Anda melihat fenomena Medsos sebagai alat untuk berbagi informasi?
Media sosial sekarang ini seringkali menyajikan informasi yang tidak terseleksi dan tidak berimbang bahkan pada momen-momen tertentu terkadang bersifat disinformatif. Bahkan publik dihadapkan pada situasi yang sulit mencerna antara informasi yang baik dan benar, gossip, atau propaganda, bahkan informasi yang menyesatkan.
Bagi masyarakat pengguna Medsos sendiri anda melihatnya seperti apa?
Dalam konteks ini, pengguna Medsos cenderung menampakan diri untuk merepresentasikan kepentingan tertentu yang sekedar berlandaskan persepsi bukan pada fakta. Sedangkan publik menjadikan informasi dari Media sosial sebagai tolok ukur kebenaran. Alangkah bahayanya apabila penyajian informasi hanya sebatas persepsi jauh dari substansi yang sebenarnya.
Apakah netizen nyinyir terjadi juga pada akun Medsos pak Bupati Karawang?
Iya hal ini terjadi juga pada akun Instagram Beliau, Banyak postingan kegiatan Bupati selalu diiringi dengan komentar minor netizen, caci maki dan menghujat seolah-olah Bupati tidak bekerja, diam diri serta tidak respon terhadap keluhan masyarakat Karawang. Seperti kasus jalan raya rusak parah atau jembatan ambruk, selalu yang disalahkan Bupati, padahal jalan rusak tersebut merupakan domain Pemerintahan Pusat atau Pemerintahan Provinsi. Begitu juga halnya dengan diselenggarakannya Job Fair banyak netizen menganggap sekedar rekayasa dan formalitas semata untuk meninabobokan pencari kerja.
Dalam konteks ini anda melihat Bupati Karawang seperti apa?
Sejatinya Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh terus bekerja sepenuh hati, tidak mengenal lelah, bahkan melampaui kewenangan yang seharusnya bukan domain Pemerintahan Kabupaten Karawang. Seperti perbaikan jalan nasional pantura wilayah Klari-Cikampek-Jatisari, ini merupakan kewenangan Pemerintahan Pusat (Kementrian PU). Ketika ada kerusakkan merupakan wilayah tanggungjawab pemerintahan pusat. Karena lamban dan tak kunjung diperbaiki Bupati turun tangan mengambil alih untuk memperbaiki jalan nasional tersebut dengan tetap berkordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (Pemerintahan Pusat).
Tanggapan Bupati sendiri terhadap Netizen yang nyinyir?
Sebagai penerima Mandat masyarakat Karawang, H. Aep Syaepuloh menyadari betul bahwa niat baik bekerja sebagai panggilan jiwa-raga. Meskipun masih ada masyarakat yang menilai dan mempersepsikan selalu salah dengan nada menghujat.
Walaupun demikian, tanggapan, respon dan komentar yang bernuansa nyinyir bahkan menghujat diterima Bupati dengan lapang dada dan hujatan tersebut ditempatkan oleh Bupati sebagai "sarapan kehidupan" yang melahirkan energi positif terus bekerja dan bergerak untuk selalu hadir memberikan solusi dan membersamai denyut jantung kegelisahan masyarakat Karawang. Semua komentar nyinyir netizen dijawab Bupati dengan kerja. Seperti komentar nyinyir netizen terkait jalan nasional yang rusak dan tidak lama kemudian Bupati langsung memperbaiki jalan tersebut.
Bagaimana respon Bupati terhadap kelompok yang masih nyinyir?
Dalam merespon kelompok yang selalu nyinyir dan menghujat, Bupati menanggapi tidak secara verbalistik ataupun reaktif karena hanya akan menghabiskan energi. Bupati tetap fokus bekerja melayani dan mengayomi pada setiap kebutuhan dasar masyarakat Karawang yang bersentuhan secara langsung dengan kesejahteraan masyarakat yang meliputi dunia pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, serapan tenaga kerja, perbaikan infrastruktur dan lainnya.
Dan kalaupun ada kemauan Bupati Karawang untuk menjelaskan kepada kelompok masyarakat tersebut, mereka tetap tidak akan percaya atau menerima. pastinya terus akan nyinyir dan menghujat tiada henti. Dengan demikian Bupati mengambil sikap terhadap masih ada masyarakat yang masih nyinyir dan menghujat, berpegang pada pernyataan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ; La tusyarrih nafsaka li ayyi syakhshin, lianna man yuhibbunaka la yahtajunaha wa ulaikalladzina yakrohunaka la yushoddiquna dzalik. (Jangan menjelaskan siapa dirimu kepada siapapun, karena orang yang menyukaimu tidak butuh penjelasan itu dan orang yang membencimu takkan percaya atas penjelasan itu).
Dengan kata lain ketika Bupati menjelaskan secara terukur, kelompok yang masih nyinyir dan menghujat tidak akan percaya karena dilandasi oleh virus kebencian. (***)