Sebagai kota yang berkembang pesat, tidak luput dari maraknya reklame di sepanjang jalan utama. Di satu sisi, reklame dapat menjadi sarana promosi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran konsumen dan mempromosikan produk lokal. Namun, di sisi lain, keberadaan reklame yang tidak terkendali dapat mengganggu estetika kota dan lingkungan.
Ladang Cuan atau Manfaat bagi Masyarakat?
Pertanyaan yang muncul adalah, apakah reklame di Karawang hanya menjadi ladang cuan bagi pemiliknya, ataukah juga memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan kota? Menurut data Renja 2025 dari OPD atau Dinas terkait, di tergetkan pendapatan dari pajak reklame pada tahun 2025 mencapai miliaran rupiah, yang akan ditingkat persentase nya dari tahun sebelumnya. Namun, apakah pendapatan ini sebanding dengan dampak negatif yang ditimbulkan oleh reklame?
Dampak Negatif Reklame
Maraknya reklame di Karawang telah menimbulkan polusi visual yang signifikan. Berdasarkan survei yang dilakukan secara independen, warga Karawang merasa bahwa reklame di kota disekitar mereka telah mengganggu estetika kota. Selain itu, reklame yang tidak terkendali juga dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Dikutip dari laman Ig krwinfo Pada 17 Desember 2025 Papan reklame roboh akibat hujan disertai angin kencang di Jalan Baru arah Klari, Sabtu (17/12) sore. Akibat kejadian ini ruas jalan baru mengalami kemacetan. Dan beberapa kasus lainnya pada tahun tahun sebelumnya disebabkan oleh reklame yang merugikan khalayak.
Upaya Bersama untuk Mengelola Reklame
Perlu ada upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengelola reklame di Karawang. Pemerintah dapat mempertimbangkan peraturan yang lebih ketat terkait pemasangan reklame, sementara masyarakat dapat berperan dalam mengawasi dan melaporkan reklame yang tidak sesuai dengan peraturan. Dengan demikian, kita dapat menciptakan kota yang tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga memiliki lingkungan yang indah dan nyaman bagi warganya.
Mari kita bekerja sama untuk mengelola reklame di Karawang dengan bijak!
Penulis adalah seorang pengamat lingkungan dan tata kota lahir dan besar di karawang ( red)
